Kamis, 30 Mei 2013

Tips Memilih Lampu

Tak perlu khawatir dalam memilih bohlam lampu, dalam hal ini cukup mengingat kaidah siang dan malam. Menurut beberapa sumber, Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu:

1. Colour Rendering (Warna Cahaya)

Tahukah kamu, untuk membedakan warna cahaya lighting dihitung dalam satuan Kelvin (K). Hal ini biasanya tercantum di dalam kemasan. Semakin tinggi angka satuan Kelvin-nya,  maka akan semakin putih kebiru-biruan warna cahaya lightingnya. Begitupun sebaliknya, semakin rendah angka Kelvin-nya maka akan semakin kuning kemerah-merahan warna cahaya lampunya.

Tentukanlah warna yang sesuai dengan kebutuhan. Aplikasikanlah untuk menghadirkan suasana santai, teduh, romance pilihlah yang berwarna kuning yang soft (warm white). Sedangkan untuk area yang membutuhkan kondisi serius, ketelitian dan aktivitas tinggi pilihlah warna putih (cool daylight).
Anda pun dapat mengkombinasikan penggunaan warna cahaya dalam satu ruangan. Dengan mengatur menjadi dua group dan penempatan arah cahaya yang tepat akan menghadirkan suasana yang indah dan fungsional.

2. Lumen (Kekuatan Cahaya)

Kekuatan cahaya bohlam lampu dapat dihitung dalam satuan Lumen. Semakin tinggi satuan Lumen sebuah lampu maka semakin terang cahaya yang dipancarkannya. Idealnya rasio berada tinggi diatas 50 lm/W. Dalam mengaplikasikannya, ruang bersantai, kamar tidur, tempat makan, ruang keluarga, sebaiknya pilih yang watt dan lumen-nya tidak terlalu tinggi. Sebaliknya, jika aplikasinya buat ruang kerja yang bernuansa serius, pilihlah yang watt dan lumennya yang tinggi.

3. Jenis Ballast dan Trafo

Beredar beberapa lampu yang masih menggunakan ballast dan trafo sebagai komponen lampunya. seperti jenis TL, PLC, Metal Halide. Tipe ballast dan trafo yang ada terbagi menjadi dua, konvensional (pakai kumparan/lilitan) dan elektronik. Sebaiklah pilihlah yang jenis elektronik, karena lebih hemat energi dan bentuknya lebih kecil sehingga dari segi estetika lebih baik.

4. Pijar/ CFL/ LED


Mulailah beralih ke LED, selain hemat energi lampu LED (light-emitting diode) lebih unggul karena beberapa hal. LED menggunakan daya yang lebih (watt) per unit yang dihasilkan cahaya (lumen).   LED membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik dan tagihan listrik lebih rendah. Berikut perbandingan antara lampu pijar, CFL dan LED.

Efisiensi Energi & Biaya Energi
LED
Pijar
CFL
Life Span (rata-rata)
  50.000 jam
  1.200 jam
8.000 jam
Watt listrik yang digunakan
(Setara dengan 60 watt lampu). 
6 - 8 watt
60 watt
13-15 watt
Kilo-watt listrik yang digunakan  
(30 Umbi pijar per tahun setara)
329 KWh / tahun.
3285 KWh / tahun.
767 KWh / tahun.
Dari Segi Dampak Lingkungan
LED
Pijar
CFL
Berisi Mercury TOXIC  
Tidak
Tidak
Ya - Mercury sangat beracun bagi kesehatan dan lingkungan
RoHS Compliant
Ya
Ya
Tidak - mengandung 1 mg-5mg Merkurius dan merupakan risiko utama terhadap lingkungan
Emisi Karbon Dioksida   
(30 lampu per tahun)

£ 451 / tahun
£ 4.500 / tahun
£ 1.051 / tahun
Intensitas keluaran Cahaya
Lumens
LED (Watts)
Pijar (Watts)
CFL(Watts)
450
4-5
40
9-13
800
6-8
60
13-15
1.100
9-13
75
18-25
1.600
16-20
100
23-30
2.600
25-28
150
30-55
Sensitivitas terhadap suhu rendah
Tak satupun
Beberapa
Ya - tidak bekerja di bawah negatif 10 derajat Fahrenheit atau lebih dari 120 derajat Fahrenheit
Peka terhadap kelembaban
Tidak
Beberapa
Ya
Switching CFL on / off dalam jangka panjang
Tidak ada Efek
Beberapa
Ya   - Dapat mengurangi umur drastis
Menyala langsung
Ya
Ya
Tidak - membutuhkan waktu untuk pemanasan
Daya tahan
Sangat Tahan lama - LED dapat menangani mengguncang dan menabrak
Tidak Sangat Tahan lama- kaca atau filamen dapat mudah pecah
Tidak Sangat Tahan lama - kaca dapat mudah pecah


 5. Lampu General Lighting

Dalam pencahayaan secara menyeluruh, pilihlah yang jenis armaturenya dari downlight karena titik penempatannya bisa diatur menyebar mengikuti luas ceiling ruangan. Bentuknya pun berbagai pilihan dan mangkoknya bisa masuk dalam plafon. Dengan demikian membuat ruangan lebih indah.

6. Lampu Indirect Lighting

Penerangan tidak langsung atau indirect, umumnya untuk estetika, misalnya pada lekukan plafond atau pada ornamen pada dinding, pilihlah lampu yang dari jenis TL/ LED tabung karena mampu memberikan efek pencahayaan bayangan yang bagus, dan karena bentuknya yang memanjang lebih menghemat jumlah titik lampunya.

7. Lampu Sorot/spot

Untuk hiasan, lukisan dan objek tertentu yang ingin ditonjolkan dan lebih hidup maka diperlukan pencahayaan Lampu yang dipakai sebaiknya pilihlah lampu sorot berjenis PAR.



Semoga Bermanfaat...

1 komentar: